Selasa, 14 Mei 2019

PERKEMBANGAN DAN FEDERASI PETANQUE DI INDONESIA



Olahraga petanque masuk ke Indonesia sampai saat ini belum diketahui kapan persis, belum ada penelitian yang secara khusus dilakukan. Berapa tempat seperti jakarta, lombok, yogyakarta dan bali, olahraga ini dibawa oleh expatriat Prancis dengan membangun sarana prasarana olahraga petanque sebagai fasilitas pendukung suatu hotel yang dikelola oleh orang Prancis seperti Hotel novotel di kuta lombok, hotel horizon ancol dan banyak lagi hotel hotel Prancis lainnya. Selain itu juga tempat tempat pendidikan seperti di konsulat Prancis di yogyakarta. para ekspatriat asal Prancis yang membawanya ke Indonesia namun masih terbatas di kalangan para ekspatriat saja. Salah satu bukti saksi keberadaan olahraga petanque di indonesia adalah Bapak Eddie Lim, asal singapura, yang belajar olahraga Petanque pertama kali di Ancol Jakarta Indonesia pada tahun 1990 an, selanjutnya olahraha teraebut dibawa oleh beliau ke negaranya Singapura.
Baru pada tahun 2011 ketika Indonesia menjadi tuan rumah SEA Games ke-26 di Jakarta – Palembang, petanque menjadi olahraga wajib. Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan melalui KONI Provinsi Sumatra Selatan, menunjuk Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi untuk mengrmban amanah yang diberikan untuk membentuk wadah olahraga ini sekaligus mencari calon calon atlet untuk SEA GAMES 2011 di Palembang. Maka Perusahaan Daerah Pertambangan Dan Energi atau dikenal dengan sebut PDPDE membentuk Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) pada tanggal 11 Maret 2011 dan membiayai kegiatan kegiatan FOPI untuk SEA GAMES 2011.
Hasil SEA Games XXVI/2011 di Palembang tersebut maka berdiri lah pada Lapangan petanque berstandar internasional di area Jakabaring Sport City Palembang dengan kekuatan 9 lane pertandingan dan 22 lane latihan dilengkapi dengan stadium penonton dan lampu penerangan disekeliling lapangan.
Ketua umum Federasi Olahraga Petanque Indonesia yang pertama kali dipegang oleh Bapak Caca Isa Saleh. Beliau memiliki dedikasi yang sangat tinggi dalam pengembangan olahraga petanque di Indonesia, segala upaya dilakukan untuk mengembangkan petanque agar setelah suksesnya penyelenggaraan di SEA Games 2011 makin meluas di seluruh Indonesia.
Pada tahun 2012 pasca SEA GAMES 2011, FOPI mulai mensosialisasikan olahraga Petanque ke Kampus kampus yang memiliki program studi olahraga di 5 Provinsi yakni Bali,Yogyakarta, Riau, Bandung Jawa Barat, Jakarta dan Surabaya Jawa Timur. Selanjutnya tonggak sosialisasi yang telah dibentuk diteruskan oleh Universitas Negeri Jakarta sehingga olahraha ini hingga sekarang telah meluas dan berhasil dikembangkan di seluruh Indonesia.
Untuk mempermudah orang indonesia brlajar Petanque maka peralatan olahraga ini mulai disesuaikan dengan lafas lidah orang indonesia yakni Bosi (bola Besi) dan Boka (Bola Kayu) serta mulailah menterjemahkan peraturan Olahraga Petanque yang dikeluarkan oleh Fipjp ke bahasa Indonesia.
Paralel dengan pengembangan petanque dalam negeri, FOPI aktif mengikuti pertandingan pertandingan di luar negeri yang disrlenggarakan oleh APSBC (sekarang ABSC) seperti Asian Petanque Championship dan Pan Pasific Petanque Competition serta SEAPA Petanqye Championship pada rentabg waktu 2012 hingga 2015.
Pada tahun 2013, FOPI pertama kali menjadi Tuan Rumah penyelenggaraan Kejuaraan Asia Asian Petanque and Junior Championship di Bali dimana diikuti oleh 22 negara. Saat itu Pengurus Petanqye yang pertama kali terbentuk adalah Bali. Selain dari kejuaraan internasional yang diikuti oleh FOPI, FOPI juga aktif menyelenggarakan kejuaraan dalam negeri walau belum terlalu memasyarakat antara lain Bali Petanque Competition tahun 2012, Yogyakarta Petanqye Open 2012, Indonesia Petanque Open 2011 di palembang. Bali International Sport Competition 2014.
beberapa preatasi internasional yang didapat selama kurun waktu 2012 s.d 2015 (bukan kelas Nation) antara lain Medali Perunggu Mix Double di Asian Petanque and Junior Championship 2012 di Vietnam, 6 medali Perunggu di ASEAN University Games (AUG) 2012 di Laos, Medali Perunggu Triple Putra di Pan Pasific Petanque Championship 2013 di Brunei Darusalam, Medali Emas Single Putra di SEAPA Petanque Championship 2014 di Laos, Medali Perunggu Triple Putri di Asian Petanque and Junior Championship 2015 di Cambodia dan Medali Perak Shooting Putri di SEA Games di Kuala Lumpur.
FOPI baru masuk keanggotaan Komite Olahraga Peranqye Indonesia pada tahun 2015 ditandai dengan pelantikan Pengurus PB FOPI untuk periode 2015-2019.

Selanjutnya, pengembangan kompetisi nasional dengan Upaya yang gigih ini menghasilkan cabang olahraga petanque dipertandingkan di Pekan Olahraga Mahasiswa (POMNas) ke-14 tahun 2015 di Banda Aceh, Eksibisi Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 Jawa Barat yang dipertandingkan di UNISMA Bekasi dan sedianya akan dipertandingkan sebagai cabang resmi di PON XX/2020 Papua.

Di Indonesia sendiri setelah PB FOPI melaksanakan sosialisasi ke berbagai daerah perkembangan cabang olahraga petanque makin semarak. Terlebih setelah pelaksanaan eksibisi Pekan Olahraga Nasional XIX/2016 Jawa Barat, saat ini di seluruh Indonesia setiap pekan selalu ada kejuaraan baik yang resmi diselenggarakan oleh PB FOPI, PengProv FOPI dan Pengcab FOPI maupun yang diselenggarakan oleh klub-klub petanque.
Pada Eksibisi PON XIX/2016 Jawa Barat cabang olahraga petanque mempertandingkan 9 nomor pertandingan dengan jumlah peserta 20 tim yang berasal dari 19 Provinsi se-Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar